Selasa, 05 Juni 2012


Dipong/ Blood Phyton
Nama Latin:Python Curtus Brongersmai, Python Curtus Curtus, Python Curtus Breitensteini

Daerah Asal:Semenanjung Malaysia, sumatra bagian timur dan sumatra bagian tengah (dibatasi oleh pegunungan), pulau bangka, pulau2 di selat malaka, termasuk kepulauan lingga, kepulauan riau dan pinang.

Ukuran :
Ukuran jantan dewasa berkisar1 s/d 1.8 m, sedangkan betina bewasa 1.5 s/d 2.5 mUmur :Dipong/ blood phyton dapat berumur lebih dari 20 thn dalam suatu peternakan (penangkaran )Sifat :Pada usia baru lahir (baby) umumnya Dipong/ Blood pyton, sangat mudah takut, terkejut dan sedikit pemalu, tetapi setelah beradaptasi dengan lingkungan di sekitar, maka mereka akan menjadi ular yang jinakKandang :Dipong/Blood Phyton merupakan jenis ular yang menyukai tingkat kelembaban yang tinggi, untuk itu diperlukan suatu kandang yang memiliki tingkat ventilaasi udara yang bagus untuk menjaga tingkat kelembaban suhu.Perawatan dipong/ Blood phyton memerlukan suhu rata-rata 80’ F,

Dipong/ blood phyton merupakan jenis ular yang senang merendam dirinya/ menyembunyikan dirinya. Disarankan untuk memberikan tanaman sphagnum di dalam kandang, namun hal ini tidak harus dilakukan. Sebagai penggantinya hiding place harus ada dalam kandang, namun pada usia 1 th ke atas hiding place tidak harus ada, hal ini dikarenakan dipong muda membutuhkan waktu beberapa hari untuk beradaptasi dengan lingkungan kandang baik itu suhu maupun kondisi kandang, untuk itu hiding placa sangat membantu untuk beradaptasi.

Pemberian hiasan (tanaman, bebatuan, dll) tidak di wajibkan, umunya kandang hanya berupa box dengan ukuran yang disesuaikan menggunakan alas kertas dengan tempat air/ minum yang harus ada.

Makan :
Dalam pemeliharaan, pemberian makan dilakukan seperti halnya ular-ular lain, dipong pada umumnya memakan tikus putih yang banyak di jual di pasar-pasar hewan/ peternakan tikus/ reptile pet shop. Umumnya dipong usia di bawah 1 th di berikan tikus putih berukuran sedang, di atas 1 th dapat di berikan tikus putih yang lebih besar, sebaiknya berikan ukuran makan yang hanya 2x besar kepalanya. Pemberian makan dapat dilakukan 4-7 hari sekali.

Banyak anggapan bahwa dipong/ blood phyton bukan merupakan ular yang diperuntukan bagi pemula, anggapan ini muncul setelah seringkali muncul problem dipong yang susah makan. Diperlukan tingkat kesabaran yang tinggi apabila menjumpai kasus tersebut.

Istilah suap mngkin akan sering di dengar bagi para pemula yang mengalamni kasus diatas, suap dilakukan apabila ular tidak mau makan dalam jangka waktu yang lama, biasanya 2-3 minggu setelah ular dipelihara. Menyuap ular disarankan dilakukan berasama orang yang berpengalaman karena hal ini merupakan opsi terakhir yang harus dilakukan ketika dipong tidak mau makan.
Ganti kulit/ sheeding :Ular berganti kulit dalam 1 bagian. Biasanya proses dimulai dari ular menjadi tidak aktif, warna menjadi kusam, mata tertutup selaput berwarna biru atau ungu. Kemudian kulit kembali menjadi cerah setelah itu ular akan shedding. Pada baby, biasanya ular akan shedding sebulan sekali. Waktu untuk shedding akan berkurang seiring dengan bertambahnya umur. Pada saat proses shedding, kelembaban harus ditambah. Bisa dengan merendam ular selama 15 menit di air hangat, atau dengan menggunakan humidity box. Breeding/ mengawinkanPastikan ular anda sehat. Sebagian ular memerlukan kelembaban, suhu, dan waktu pencahayaan yang berbeda. Kadang-kadang perlu hibernasi pada beberapa jenis ular. Cara terbaik adalah menyesuaikan keadaan alami dengan ular yang akan di breed. Ular biasanya akan lebih agresif, menolak makan, dll.

Langkah pertama adalah menentukan kelamin ular anda. Jantan memiliki 2 hemipenis yang terletak pada pangkal ekor. Ada berbagai cara untuk melakukan sexing. Bisa dengan probing atau popping. Sebaiknya anda meminta petunjuk dari para expert yang sudah biasa melakukan probing atau popping. Popping hanya bisa dilakukan pada ular yang masih baby. Proses tersebut dilakukan dengan mengeluarkan hemipenis secara paksa. Teknik yang salah akan membuat ular stress dan dapat melukai ular tersebut. Probing dilakukan dengan cara memasukkan batang metal khusus yang sudah diolesi cairan pelumas ke dalam anus ular (ini adalah tehnik paling akurat). Selain itu, secara fisik bisa juga dilihat pada ukuran spur. Pada jantan spur lebih besar (cara ini tidak 100% akurat).

Beberapa ular perlu melakukan hibernasi sebelum breeding. Hal ini disebabkan mereka melalui musim dingin sebellum musim panas dimana mereka mating. Biasanya, proses hibernasi buatan dilakukan dengan mengurangi porsi makan, mengurangi waktu cahaya pada siang hari, dan mengurangi suhu. Proses ini biasanya memakan waktu 1 bulan sampai 3 bulan.

Ketika ular anda sudah siap untuk mating, mulailah dengan menggabungkan dengan betina. Jantan akan melilitkan ekornya pada betina, menempelkan kloakanya, dan memasukkan salah 1 hemipenisnya ke dalam betina.untuk ular yang agresif, setelah proses kopulasi selesai, atau jantan tidak menunjukan ketertarikannya lagi pada betina, segera keluarkan dan pisahkan jantan. Beberapa hari kemudian, gabungkan lagi jantan dan betina sehingga mereka bisa mating lagi. Hal ini akan memperbesar kemungkinan betina hamil. (ular betina bisa menyimpan sperma dalam waktu yang cukup lama sebelum digunakan untuk membuahi sel telurnnya).

Untuk mengetahui ular anda hamil atau tidak, cara paling mudah adalah dengan membiarkannya bergerak melewati jari-jari anda. Pegang dan raba, tapi jangan terlalu keras, krn akan membahayakan ular tersebut. Ular yang hamil akan terasa seperti habis menelan sesuatu. Biasanya ular yang sedang hamil akan lebih agresif.


Ular yang bertelur memerlukan nesting box, beberapa jenis ular (misal: reticulatus) lebih memilih untuk mengerami telurnya, apabila anda membiarkan si induk mengerami telurnya, pastikan induk yg sedang mengerami jauh dari gangguan (orang lalu lalang, suara bersik dan lampu yg terlalu terang). Letakkan nesting box tersebut di tempat yang gelap dan terlindungi. Setelah itu, ambil dan pindahkan telur-telur tersebut ke tempat inkubasi. Gunakan sarung tangan yang steril, dan jangan membalikan telur karena akan merusak embrio. Telur-telur tersebut harus dijaga dalam suhu dan kelembaban tertentu. Setelah proses melahirkan atau bertelur, beri sang induk makan karena ia kehilangan banyak berat badan saat mengandung.tidak seperti mamalia, sang induk tidak perlu melakukan apa-apa terhadap bayinya, mereka harus bisa bertahan hidup tanpa bantuan dari induknya. Beberapa breeder (peternak/pengembangbiak) ular memilik trik-trik khusus dalam proses pengeraman, uraian diatas hanya garis besar dari tehnik basic perkembangbiakan ular. Practice makes perfect!

dibawah ini ada beberapa jenis dipong:
> Dipong Granit

> dipong albino


> black dipong





Tidak ada komentar:

Posting Komentar