Selasa, 14 Mei 2013

Savannah Monitor dan Cara Perawatannya


Savannah Monitor (Varanus Exanthematicus)

Kingdom         : Animalia
Phylum            : Chordata
Class               : Reptilia
Order              : Squamata
Suborder         : Lacertilia
Family             : Varanidae
Genus              : Varanus
Subgenus         : Polydaedalus
Species            : exanthematicus


lizard jenis Savannah Monitor/ Savamon, Lizard jenis ini berasal dari negara Afrika dengan iklim panas dan kering. Savannah monitor adalah kadal yang tercipta dengan anggota tubuh dan Ujung kaki yang pendek, serta tulang2 dan gigi yang disesuaikan untuk dapat membunuh mangsa mereka yang cukup keras. Ukuran maksimum dari hewan ini rata sekitar 1 meter panjangnya namun sangat jarang, dan untuk betinanya biasanya lebih kecil. Corak dan warna dari kulit hewan ini sangat bergantung pada substrate apa yang dipakai. Savannah Monitor mempunya sisik yang cukup kasar dan besar dan berada di sekitar tubuh bagian tengah.
Di alam liar mereka suka berjemur dibawah matahari sambil tidur diatas bebatuan. Monitor ini hidup di daerah gurun yang kering. Biasanya tinggal di gurun sahara Africa. Di dalam kelasnya, hewan ini tinggal di dalam gua dengan suhu sekitar 75 F dan mereka makan makanan anjing yang basah. Makanan savmon ketika di alam liar adalah kecoa, burung, serangga, dan reptil2 kecil. Predator hewan ini adalah burung yang lebih besar dari dirinya.
Siklus hidup mulai dari telur, lalu tumbuh menjadi besar, lalu berreproduksi dan mati. Lamanya umur untuk monitor ini +- 11 tahun. Monitor suka tinggal sendirian, tidak suka ber kelompok seperti hewan lainnya. Monitor ini mempunyai 2 atau 3 keturunan seperti hewan reptil kebanyakan. Savannah Monitor mempunyai gigitan yang keras dan buntut yang keras juga. Buntutnya dapat tumbuh sampai 5 feet. Mereka bukan pelari yang cepat. Savmon mengunyah makanannya dengan keras. Dan mereka benar2 tidak punya wangi/ keharuman.

* TIPS MEMELIHARA SAVANNAH MONITOR


KANDANG

Untuk kandang sesuaikan dengan ukuran savannah monitornya saja, beri ruang gerak yang cukup luas bagi savannah monitor agar dia bebas melakukan aktifitasnya didalam kandang dan menghindari savannah monitor stres jika kanang kesempitan.



PAKAN

 Untuk anda yang memelihara savamon baiknya agar menjaga pola makan savamon kesayangan anda karna savamon mudah sekali gemuk/Obesitas. Pakan utama savannah monitor adalah serangga. Serangga yang paling umum tersedia di pasaran adalah jangkrik, ulet hongkong, ulet jerman dan kecoak madagascar. Sedangkan pinkis & mencit/rat lebih dianjurkan untuk savmon yang telah berumur lebih dari 6 bulan.
Kalo yang kurang nafsu makan biasanya lampu kurang panas. Savmon butuh panas biar pencernaanya lancar, lampu uvb + lampu penghangat + calcium (+d3) sangat penting untuk masa pertumbuhan savmon. Jika asupan tersebut kurang, saya ragu savmon bisa sehat, biasanya kaki depan suka ada masalah (jalannya nyeret)

Berikut menu diet savmon menurut pengalaman TS:


·         2-3 bulan makan jangkrik (tiap hari)
·         4-6 bulan makan jangkrik & ulat (tiap hari), pinkis (seminggu sekali jika tersedia)
·         7-12 bulan up makan mencit/rat (jadwal pemberian makan 3 hari sekali), selingannya bisa dikasih jangkrik (kalo savmonnya masih mau)

Untuk porsinya sesuaikan dengan ukurannya ya.. 

Ingat jangan terlalu mempush savmon untuk makan agar cepat besar. Karena savmon jika obesitas dapat menyebabkan mati mendadak.


Makanan yang berakibat buruk pada savmon anda:


·         Makanan anjing, makanan kucing, makanan kalengan, sosis.
·         Filet ayam / irisan daging hewan.
·         Telur rebus, orak-arik telur, makanan yang dimasak.

Item di atas tidak bergizi lengkap, makanan kaleng hampir semua mengandung bahan kimia, sehingga hal diatas harus dihindari.

Kegagalan untuk menyediakan kebutuhan dasar akan mengakibatkan savmon kesayangan anda sakit atau terkena masalah kesehatan lainnya bahkan sekarat yang berujung kematian.
Pencahayaan dan Pemanas
Reptil adalah hewan berdarah dingin yang artinya mereka tergantung pada suhu lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya sendiri. Inilah alasannya kenapa reptil di alam bebas akan menghabiskan waktunya berjemur berjam-jam dibawah sinar matahari. Kehangatan penting bagi kesehatan mereka. Matahari tidak hanya sebagai sumber panas bagi reptil tetapi juga sebagai sumber sinar berspektrum penuh dari infra merah ke ultraviolet yang bermanfaat bagi reptil.
Suhu yang bagus buat savmon yaitu sekitar 23-27 C. Sediakan tempat basking dengan suhu antara 36- 38 C sebagai tempat berjemur dia.
Panas sangat dibutuhkan reptil untuk mencerna/memproses makanan (metabolisme), kalau suhu badan terlalu rendah/dingin biasanya reptil tidak mau makan dan susah buang air besar.

Panas bisa didapat dari 2 hal:


1.      alami: matahari (melalui berjemur atau basking)
2.      non alami: lampu (contoh perangkat yang dipake di thread ini), heatpad, heating mat dll.

Masa pencahayaan maksudnya adalah hanya mengatur lamanya lampu menyala atau mati. Jika anda mau membuat reptil anda berhibernasi anda harus memiripkan ke musim alaminya. Contohnya: menyediakan pencahayaan lebih banyak di musim panas karena di musim inilah sinar matahari bersinar lebih lama. Anda dapat menggunakan timer untuk menyalakan atau mematikan lampu lainnya dan membuat kondisi lampu yang alami. Contohnya menyalakan lampu berspektrum penuh selama 8-10 jam dan di timer lainnya menyalakan lampu spot selama 6 jam untuk menyamakan jam-jam terhangat dalam sehari. Untuk pemakaian lampu secukupnya aja atau bisa 12 jam nyala/ 12 jam mati, mengikuti siklus siang - malam.

ALAS

1. cocopeat

Plus:
- Cukup efektif dalam menyerap bau dari kotoran atau sisa pakan biawak juga efektif dalam "mengeringkan/menggumpalkan" kotoran biawak
- Harganya cukup ekonomis, 20 rbu rupiah sudah dapat 1 karung gede
- Bila jumlah penggunaannya tepat dengan ukuran kandang maka interval waktu untuk pembersihan/penggantian bisa dalam rentang yg cukup lama mungkin bisa sebulan sekali
- Efektif dalam menjaga kelembapan, bila suhu lingkungan panas maka biawak bisa mengubur dirinya di kokopit yg lembap agar merasa adem
- Sebaliknya, bisa pula "menghangatkan biawak" dari air2 yg tumpah dibanding bila tidak memakai alas sama sekali

Minus:
- Bila terlalu basah dapat nempel2 ke biawak dan kandangnya sehingga kurang sedap dipandang mata
- Banyak laporan yg entah bagaimana kebenarannya/keakuratannya bahwa bnyak biawak yg mati karena tak sengaja nelen kokopit
- Mengotori tempat minum/berendam
- Akan menempel pada pakan apalagi pakan yg berminyak/lengket seperti daging ayam mentah dan lain2.

2. cocochip

Plus:
- Bentuknya besar2 sehingga kecil kemungkinan kemakan
- Tidak memberi kesan kotor pada biawak dan kandangnya
- Efektif dalam menyerap air (silahkan ditanyakan ke teman yg hobi tanaman)
- Sama seperti kokopit, interval pembersihan atau penggantiannya bisa cukup lama

Minus:
- Di daerah saya cukup sulit di dapat mungkin mengikuti tren tanaman sesuai pasar utamanya
- Otomatis diikuti dengan harga yg cukup mahal (seenggaknya dibandingkan kokopit)
- Ada yg bilang rawan terkena jamur sehingga membahayakan bagi biawak

3. Pasir malang

Plus:
- Cukup efektif menyerap bau dan menggumpalkan kotoran biawak
- Harga cukup murah
- Mudah didapat sama seperti kokopit

Minus:
- Sama seperti kokopit, rawan tertelan apalagi bila pakannya daging yg lengket2
- Bila anda menggunakan akuarium yg suka diangkat2 misal untuk jemur atau membersihkan maka pasir malang ini akan menambah berat yg lumayan, kasian buat yg punya sakit punggung
- Tidak terlalu efektif menyerap air sebab pengalaman saya air bisa menggenang di bawah lapisan pasir malang.

4. Koran

Plus:
- Murah karena bisa pake koran bekas apalagi klo kita atau bapak kita langganan koran bisa sekalian dimanfaatkan
- Kandang bisa terlihat rapi dan tidak kotor
- Bisa menjadi pertolongan pertama saat air tumpah
- Tidak akan termakan oleh biawak

Minus:
- Mudah diacak2 ama biawak membuat pekerjaan kita sia sia
- Bila basah sudah pasti lbh mudah lagi diacak2nya dan membuat malah kandang tambah terlihat jorok
- Tidak menyerap bau
- Tidak menggumpalkan kotoran
- Minimal setiap hari ganti klo dari pengalaman saya karena walau biawak ga pup skalipun, apabila basah ya diganti klo engga maka bisa bikin bau dan biawak rawan terkena penyakit seperti cacar
- Rawan pertumbuhan kuku yg ga sempurna/cacat.

5. Tanpa alas sama sekali (kadang dikasi sdikit air untuk skedar bikin becek2 aja)

Plus:
- Gratis
- Tidak memberi kesan kotor pada biawak dan kandang
- Tidak ada sesuatu yg bisa tertelan dan membahayakan biawak

Minus:
- Sama seperti koran, bisa setiap hari harus urus kandang biawak, bagi yg ga kuat iman bisa cape dan hasilnya malas piara biawak lagi karena dianggap MEREPOTKAN
- Rawan membuat kandang terlalu lembap dan dingin, bisa bikin penyakit ke biawak seperti bintil2 cacar
- Klo males dan akhirnya suka lepas2 kontrol jadi ga ketauan biawak pup dan sbagainya bisa bikin penyakit juga
- Lbh rawan bau menyengat bila udah mulai males2 urus biawak
- Rawan pertumbuhan kuku yg ga sempurna/cacat


Sabtu, 11 Mei 2013

Ular Hijau Ekor Merah (Trimeresuresus albolabris insularis)



Pets baru Ular Hijau Ekor Merah (Trimeresuresus albolabris insularis)
mencoba memelihara ular berbahaya lagi, menguji nyali dan mempertaruhkan diri demi hobby extrime....
hanya bisa mengawali dengan bismillah dan suatu saat nanti mengakhiri dengan alahamdulillah "moga-moga bukan mengakhiri dengan innalillah heheheheh....."

 BUKAN UNTUK PEMULA



 Ular Hijau Ekor Merah (Trimeresuresus albolabris insularis)
Ular jenis ini hampir dapat dtemui dsemua tempat seluruh indonesia, sering dijumpai didasar hutan, ranting pohon dan bambu, termasuk jenis ular yang agresiv jika terancam atau di dekati. mencari makan berupa serangga, katak, burung dan mamalia kecil lainnya. dengan dibantu oleh lidahnya sebagai sensor panas untuk menerkam mangsanya.

Secara Taksonomi ular hijau ekor merah diuraikan sebagai berikut:

Kerajaan           : Animalia
Filum                 : Chordata
Kelas                : Reptilia
Ordo                 : Squamata
Famili               : Viperidae
Genus               : Trimeresurus
Spesies             : Trimeresurus albolabris
Sub Spesies      : Trimeresurus albolabris


Ciri yang menonjol pada jenis ini adalah seluruh tubuh berwarna hijau pupus dengan bentuk kepala segitiga dan memiliki ekor berwarna merah tua. Ukuran panjang mencapai 104cm dengan diameter tubuh lebih kurang 2,5cm. 

Perkembang-biakannya dengan cara beranak (viviparous), betina akan melahirkan sekitar 25 ekor.Umumnya ular ini aktif pada malam hari (nocturnal) dan sering merambat diranting pohon (arboreal) dan dilantai hutan (terrestrial). dalam kondisi terancam, ular ini sering mengangkat kepalanya untuk siap menyerang dan mampu bergerak agresif.

walaupun memiliki ukuran tubuh yang kecil, jenis ular ini sangat berbahaya. jenis ular ini memiliki racun yang mengandung Hemotoksin sehingga dapat merusak peredaran darah manusia, apabila tergigit dan tidak segera diobati dapat mengakibatkan kematian.





Kamis, 04 Oktober 2012

KURA-KURA DAN PENYU

    Kura-kura dan penyu adalah hewan bersisik berkaki empat yang termasuk golongan reptil. Bangsa hewan yang disebut (ordo) Testudinata (atau Chelonians) ini khas dan mudah dikenali dengan adanya ‘rumah’ atau batok (bony shell) yang keras dan kaku.
    Batok kura-kura ini terdiri dari dua bagian. Bagian atas yang menutupi punggung disebut karapas (carapace) dan bagian bawah (ventral, perut) disebut plastron. Kemudian setiap bagiannya ini terdiri dari dua lapis. Lapis luar umumnya berupa sisik-sisik besar dan keras, dan tersusun seperti genting; sementara lapis bagian dalam berupa lempeng-lempeng tulang yang tersusun rapat seperti tempurung. Perkecualian terdapat pada kelompok labi-labi (Trionychoidea) dan jenis penyu belimbing, yang lapis luarnya tiada bersisik dan digantikan lapisan kulit di bagian luar tempurung tulangnya.
     Dalam bahasa Indonesia, kita mengenal tiga kelompok hewan yang termasuk bangsa ini, yalah penyu (bahasa Inggris: sea turtles), labi-labi atau bulus (freshwater turtles), dan kura-kura (tortoises). Dalam bahasa Inggris, dibedakan lagi antara kura-kura darat (land tortoises) dan kura-kura air tawar (freshwater tortoises atau terrapins).
     Bagaimana batok kura-kura itu terbentuk dan berkembang dalam proses evolusinya, belum diperoleh keterangan yang jelas. Fosil kura-kura tertua kedua yang berasal dari Masa Trias (sekitar 210 juta tahun silam), Proganochelys, telah berbentuk mirip dengan kura-kura masa kini. Perbedaannya, tulang belulang di bagian punggung belum begitu melebar dan belum semuanya menyatu membentuk tempurung yang sempurna. Kura-kura purba hidup dan berkembang kurang lebih sejaman dengan dinosaurus. Archelon, misalnya, merupakan kura-kura raksasa yang diameter tubuhnya dapat mencapai lebih dari 4 m. Fosil kura-kura tertua yang ditemukan saat ini adalah Odontochelys yang ebrasal dari sekitar 220 juta tahun silam.
Banyak jenis kura-kura yang hidup sekarang mampu menyembunyikan kepala, kaki dan ekornya ke dalam tempurungnya, sehingga dapat menyelamatkan diri. Namun beberapa kura-kura primitif, seperti contohnya penyu, tak dapat menarik masuk anggota badannya itu.
   Kebiasaan Hidup. Kura-kura hidup di berbagai tempat, mulai daerah gurun, padang rumput, hutan, rawa, sungai dan laut. Sebagian jenisnya hidup sepenuhnya akuatik, baik di air tawar maupun di lautan. Kura-kura ada yang bersifat pemakan tumbuhan (herbivora), pemakan daging (karnivora) atau campuran (omnivora).
Kura-kura tidak memiliki gigi. Akan tetapi perkerasan tulang di moncong kura-kura sanggup memotong apa saja yang menjadi makanannya.
    Ukuran tubuh kura-kura bermacam-macam, ada yang kecil ada yang besar. Biasanya ditunjukkan dengan panjang karapasnya (CL, carapace length). Kura-kura terbesar adalah penyu belimbing, yang karapasnya dapat mencapai panjang 300 cm. Labi-labi terbesar adalah labi-labi irian, dengan panjang karapas sekitar 51 inci. Sementara kura-kura raksasa dari Kep. Galapagos dan Kep. Seychelles panjangnya dapat melebihi 50 inci. Sedangkan yang terkecil adalah kura-kura mini dari Afrika Selatan, yang panjang karapasnya tidak melebihi 8 cm.
     Kura-kura berbiak dengan bertelur (ovipar). Sejumlah beberapa butir (pada kura-kura darat) hingga lebih dari seratus butir telur (pada beberapa jenis penyu) diletakkan setiap kali bertelur, biasanya pada lubang pasir di tepi sungai atau laut, untuk kemudian ditimbun dan dibiarkan menetas dengan bantuan panas matahari. Telur penyu menetas kurang lebih setelah dua bulan (50-70 hari) tersimpan di pasir.
    Jenis kelamin anak kura-kura yang bakal lahir salah satunya ditentukan oleh suhu pasir tempat telur-telur itu tersimpan. Pada kebanyakan jenis kura-kura, suhu di atas rata-rata kebiasaan akan menghasilkan hewan betina. Dan sebaliknya, suhu di bawah rata-rata cenderung menghasilkan banyak hewan jantan.
    Kura-kura termasuk salah satu jenis hewan yang berumur panjang. Reptil ini dapat hidup puluhan tahun, bahkan seekor kura-kura darat dari Kep. Seychelles tercatat hidup selama 152 tahun (1766 – 1918).

KURA-KURA DAN MANUSIA

   Kura-kura secara tradisional merupakan hewan yang akrab dengan manusia. Mitologi Hindu menyebutkan bahwa bumi ini disangga oleh empat ekor kura-kura. Demikian pula, kisah kuno Adiparwa menceritakan bahwa kura-kura raksasa berperan penting menyangga gunung, yang diputar dan digunakan untuk mengaduk lautan, dalam mencari tirta amerta –air kehidupan.
    Labi-labi juga menjadi hewan yang disucikan, sehingga kerap dipelihara di kolam-kolam kuil Hindu atau tempat suci lainnya. Karena itu, lukisan kura-kura kadang-kadang muncul pada relief candi atau makam.
Pada sisi yang lain, daging kura-kura dan penyu telah sejak lama dikenal sebagai makanan yang lezat. Beribu-ribu ekor labi-labi, kura-kura dan penyu, terutama penyu hijau, berakhir hidupnya setiap tahun di dapur restoran. Demikian pula nasib telur-telurnya, banyak yang akhirnya menjadi santapan manusia.
     Sejenis penyu, yakni penyu sisik (Eretmochelys imbricata), diburu orang untuk diambil sisiknya yang indah sebagai bahan perhiasan. Bersama penyu sisik, beberapa jenis penyu yang lain juga kerap dibunuh dan dikeringkan (diopset) untuk dijadikan hiasan dinding.
     Di samping itu banyak jenis kura-kura yang ditangkapi untuk diperdagangkan sebagai hewan timangan (pet). Baik karena keindahan warnanya, keunikannya, atau –ironisnya- kelangkaannya. Beberapa jenisnya dapat mencapai harga yang sangat mahal.
     Tekanan yang tinggi dan terus-menerus ini, telah menurunkan banyak populasi kura-kura ke tingkat yang sangat mengkhawatirkan. Apalagi kebanyakan habitat alaminya di sungai-sungai, rawa dan hutan juga telah turut rusak akibat aktivitas manusia. Pada pihak lain, perkembangan populasi kura-kura amat lambat dan kebanyakan malah belum diketahui sifat-sifat dan kebiasaannya. Oleh sebab itu tindakan konservasi bagi hewan ini amat diperlukan.
     Dari semua bangsa kura-kura, hanya penyu yang telah dilindungi dengan cukup baik di Indonesia. Hampir semua jenisnya telah dilindungi oleh undang-undang. Banyak pantai peneluran penyu yang telah dimasukkan ke dalam kawasan yang dilindungi, seperti misalnya Pantai Sukamade di Jawa Timur dan Pantai Jamursba-Medi di Papua. Meski demikian, penangkapan penyu dan pengambilan telurnya masih juga berlangsung secara ilegal dan sulit dihentikan.

TIPS MEMBEDAKAN KURA-KURA JANTAN DAN BETINA

   Tubuh Kura-kura dilindungi oleh sejenis pelat tulang yang membentuk cangkang serupa Batok yang menempel di ‘Punggung’nya (bony shell), ada dua pelindung bagi tubuh kura-kura. dibagian atas, berupa Karapas dan bagian bawah tubuhnya di sebut Plastron. Kemudian setiap bagiannya ini terdiri dari dua lapis. Lapis luar umumnya berupa sisik-sisik besar dan keras, dan tersusun seperti genting; sementara lapis bagian dalam berupa lempeng-lempeng tulang yang tersusun rapat seperti tempurung.
    Kura-kura bukan hanya pembiak yang antusias, tetapi juga memiliki karakteristik seksual eksternal yang sering menyulitkan mahluk lain selain kura-kura untuk menentukan yang mana jantan dan yang mana betina.
   Pada Beberapa Spesies, jantan dan betina dapat dibedakan dari ukuran ekor, biasanya ekor pada kura-kura jantan lebih panjang, tapi Ukuran Betina lebih besar bila dibandingkan dengan jantannya. Kura-kura Jantan dapat dikenali juga dengan adanya lekukan pada plastronnya atau cangkang bagian bawah. lekukan ini akan pas dengan bagian belakang kura-kura betina, kura-kura betina memiliki plastron yang datar atau cembung.Untuk membuahi telur betina, kura-kura jantang menyembunyikan organ seksualnya di dalam kloaka atau saluran pembuangan. Saat membuahi betina posisi jantan itu sendiri berada diatas betina dan sering kali mencengkram cangkang atas atau karapas betina dengan dengan cakarnya, kemudian mengaitkan ekornya hingga lubang kloaka jantan bertemu dengan kloaka betina. Seringkali lusinan telur berkembang secara internal dan biasanya diletakkan dan dikubur dalam tanah berpasir.
     Fertilisasi terkadang didahului oleh ritual percumbuan yang rumit, dimulai dengan demonstrasi tarian selama berjam-jam lalu diikuti kopulasi yang hanya berlangsung beberapa menit. Kura-kura betina dapat menyimpan sperma jantan untuk membuahi telurnya, kadang-kadang telur dibuahi setelah bertahun-tahun kemudian.
Sumber:
- http://id.wikipedia.org/wiki/Kura-kura
- http://andalasdejava.wordpress.com/2007/06/04/kura-kura-siapa-jantan-mana-betina/

Rabu, 03 Oktober 2012

PYTHON KARPET


= PYTHON KARPET

* Ular yang hidup di hutan hujan sampai pinggiran sungai. Bisa ditemukan mulai dari Australia sampai Papua Guinea. Carpet python dewasa bisa tumbuh hingga sepanjang 1.5 hingga 1.7 meter, Carpet python betina memiliki ukuran tubuh dan panjang yang lebih dibandingkan dengan carpet python jantan. Carpet python betina bisa mencapai panjang 1.7 – 2.3 meter tapi pernah juga ada tercatat ulat carpet python sepanjang 3 meter. Carpet python memiliki tubuh yang relative berukuran sedang. Di kepalanya selalu ada motif unik yang berbentuk mirip mata panah. Pola warna carpet python bervariasi dari hitam ke kuning terang dan hitam pekat. Jungle carpet python rata-rata berwarna bercak warna kuning-cokelat di atas dasar hitam dengan bawah putih tegas, warna akan terlihat bagus bila sudah mencapai dewasa pada umur dua atau tiga tahun. Semua jenis carpet python memiliki perut yang berwarna putih, tapi sering ditemukan juga warna putih dengan bintik bintik hitam. Ular ini dikenal karena warna mereka terang dan pola kulitnya yang cantik, kadang warna kulit carpet python lebih terang dari semua Morelia (kecuali Green Tree Python, Morelia viridis).

* Carpet python bersifat semi-arboreal dan habitat alami ular ini adalah hutan tropis. Carpet python tidak sepenuhnya arboral seperti Boa/mono pohon, tetapi carpet python akan naik ke pohon untuk menangkap mangsa (burung) atau dalam keadaan terdesak bahaya. Ekornya digunakan untuk membantu ‘memegang erat’ dahan pohon saat menaiki pohon. Umumnya ular ini aktif atau mencari makan pada malam hari. Carpet python bisa hidup selama 10 hingga 20 tahun, dan memangsa unggas atau binatang pengerat. Makanan favoritnya di alam liar adalah burung, tikus, ayam dan sebagainya.

* Carpet python sangat pintar meloloskan diri. Jika memelihara carpet python, harus disediakan kandang yang layak dan rapat untuk ular ini. Carpet python dewasa membutuhkan kandang yang berukuran besar dengan aksesoris dahan dahan pohon. Sediakan juga tempat minum yang agak besar, selain itu kandang harus memiliki ventilasi yang baik tanpa melupakan segi keamanan. Kebanyakan carpet python tidak agreasif tapi mereka sangat defensif. Bayi carpet python lebih sering menyerang/menggigit dan cenderung suka bersembunyi. Tapi jika dipelihara dengan baik & sering di handle, ular carpet python akan jadi ular yang jinak & sangat menyenangkan untuk dipelihara











Minggu, 29 Juli 2012


Ular Viper Tropidolaemus Wagleri Menetaskan Telur di Dalam Perutnya

viper wagleri

Viper Wagleri merupakan salah satu ular berbisa yang hidup di dataran rendah dan semak belukar tepatnya persebarannya di Asia Tenggara. Ular ini memiliki warna dan bentuk yang eksotis, tak heran kalau para pecinta reptil menyukai ular yang satu ini.

Ular ini memiliki kepala yang besar berbentuk segitiga dengan warna yang bervariasi, corak warna di pulau Sumatra akan berbeda dengan corak warna yang ditemukan di Kalimantan. Ada yang mempunyai warna dasar hitam atau coklat dengan variasi oranye atau kuning, ada pula yang dengan warna dasar hijau dengan pita kuning atau oranye

Terdapat lubang-lubang diantara mata dan hidungnya, lubang ini dapat mendeteksi perbedaan suhu hingga 0,003 derajat C.

Viper Wagleri mempuyai bisa yang digunakan untuk melumpuhkan mangsanya atau untuk pertahanan diri terhadap gangguan binatang lain termasuk manusia. Racun ular viper wagleri termasuk hemotoksin, yaitu racun yang langsung menyerang darah dan sistem sirkulasi. Berbeda dengan racun yang dihasilkan oleh ular kobra yaitu neurotoksin yang meyerang sistem syaraf.

Telur ular viper wagleri ini menetas di dalam tubuh induknya, anak ular yang dihasilkan bisa mencapai 15 sampai 40 ekor anak. Berbeda dengan jenis ular lainnya seperti ular phyton yang telurnya menetas di luar tubuh induknya.

Ular yang jantan lebih kecil dibandingkan dengan yang betina, yang jantan memiliki panjang sekitar 75 cm sedangkan yang betina memiliki panjang sekitar 1 m.

Viper Wagleri ini biasa memakan burung, reptil seperti katak, dan mamalia rodensia. Ular muda makan setiap 14 hari sekali sedangkan ular dewasa makan setiap 30 sampai 40 hari sekali sekali.

Ular berkepala segitiga ini merupakan hewan arboreal, yaitu hewan yang menghabiskan sebagian besar hidupnya di atas pohon, dan juga bersifat nocturnal yaitu hewan yang aktif dimalam hari dan tidur disiang hari. Maka dari itu akan sering dijumpai ular ini bermalas malasan di dahan pohon pada waktu siang hari.



viper wagleri
http://www.flickr.com/photos/jmittermeier/4365878410/
viper wagleri
http://www.tropicarium.se/index.php?id=41&ChangeLang=en&lang=en
viper wagleri
http://www.dmcphoto.com/PitViper.html
viper wagleri
http://www.rfadventures.com/Rainforest%20photos.htm
viper wagleri
http://www.istorya.net/forums/science/253198-philippine-species-of-endemic-fauna-philippine_soefa-7.html
viper wagleri
http://www.tropicaldesigns.com/tropical-animals-main.html
viper wagleri
http://www.biopix.com/photo.asp?photoid=67848&photo=tropidolaemus-wagleri

Ditemukan di Malaysia barat Thailand selatan, di Indonesia di Sumatra, pulau-pulau di Kepulauan Riau, Bangka, Belitung, Nias, Kepulauan Mentawai (Siberut), Natuna, Karimata, Borneo (Sabah, Sarawak dan Kalimantan), Sulawesi dan Buton, dan di Filipina di pulau Balabac, Basilan, Bohol, Dinagat, Jolo, Leyte, Luzon, Mindanao, Negros, Palawan, Samar dan Tumindao.

Sumber bacaan tentang Viper Wagleri dari www.kr.co.id dan en.wikipedia.org

BURUNG HANTU

    Burung hantu
adalah salah satu hewan paling setia karena hanya 1 kali kawin, penyebaran Burung Hantu ditemukan di semua benua kecuali Antartika. kebanyakan burung hantu dapat memutarkan kepalanya tiga per empat lingkaran tanpa harus menggerakkan badannya.Matanya tidak bergerak ketika melihat meskipun memiliki penglihatan binokuler seperti manusia Tidak dapat berkedip dan melirik ketika melihat mangsa. melainkan menggerakkan lehernya (kepala), Mempunyai kelopak 3 kelopak mata : 1 untuk mengejapkan bila ada gangguan, 1 untuk tidur dan 1 untuk membersihkan mata, Wajah mereka pipih seperti cakram dan berbulu, hal itu berguna untuk mengumpulkan dan memfokuskan gelombang bunyi sehingga mangsa tidak dapat melarikan diri, Bulunya dirancang khusus untuk meredam bunyi agar dapat memfokuskan mangsa.

   Burung hantu adalah pemangsa dan sangat membantu manusia dalam membasmi hama pengerat seperti tikus. 
Aktif dimalam hari (nokturnal), kecuali beberapa jenis burung hantu yang seputih salju seperti hedwig burung hantu milik harry potter yang akif di siang hari,Burung hantu betina lebih berat dan lebih besar dibandingkan dengan jantan dari jenis mereka, Beberapa burung hantu memiliki ukuran tinggi daun telinga yang berbeda, Hanya burung hantu jantan yang berwarna putih sempurna seperti Hedwig. Walau karakter hedwig adalah betina, kenyataannya ia burung hantu jantan.

JENIS-JENIS BURUNG HANTU


> Barn Owl

Short-Eared Owl



Snowy Owl



> Spectacled Owl



>Spotted Owl



>javan scops owl (celepuk)



>Buffy Fish Owl



> Boreal Owl



Burrowing owl



Elf Owl



Ferruginous Pygmy Owl



Flammulated Owl



Great Grey Owl



The Saw-whet Owl



Screech Owl



Hawk Owl



Sumber: 
http://www.forumbebas.com/thread-115153.html
             http://elfjo.blogspot.com/2011/05/jenis-jenis-burung-hantu.html



Kamis, 21 Juni 2012

 My New Pets

> Iseng jepret

Nanda "head albino"

head albino n dwarft


head albino



head albino



head albino


head albino



head albino



head albino



head albino n dwarft



heart albino



dwarft



dwarft



dwarft



dwarft



dwarft



Bobby "anggora"


dwarft


dwarft n anggora



dwarft



dwarft



heart albino



head albino



head albino